Saturday, April 25, 2009

Aku dan Banyak Aku

Pernah terpikirkan olehku, tentang banyak "Aku" di dalam diriku...
Aku... dan aku yang lain didalam diriku...

Mungkin jika 'Aku' berkumpul akan ada percakapan seperti ini:
"Hey, Kamu!! Ada apa denganmu? Aku baru saja melihat mu begitu gembira berlari kesana kemari seperti seorang anak kecil yang mengejar layang-layang yang putus, tetapi dalam sesaat emosi mu meledak-ledak seakan-akan ada seseorang yang menghancurkan dunia indahmu"
"Ya,aku memang kesal. Diamlah aku tidak suka ada orang lain yang ikut campur dalam urusanku"
"Kamu benar-benar lucu. Benar-benar labil"

"Hey,Kamu! Ya,kamu yang sedang duduk sendirian. Aku lihat kamu selalu diam seorang diri. Mengapa? Aku melihat sorot mata yang memendam begitu banyak kesedihan. Apa yang sedang kamu pikirkan?"
"Tidak. Aku baik-baik saja. Aku hanya sedang berpikir tentang apa yang telah aku lakukan hari ini. Aku selalu saja kecewa terhadap diriku sendiri ketika harus menjadikan diriku sendiri bahan tertawaan agar orang lain dapat terhibur, dan agar sebelum orang lain menyakitiku terlebih dahulu aku akan terlebih dahulu membuat diriku terlihat tolol seperti yang mereka inginkan"
"Kamu benar-benar melankolis dan ironis"


"Lalu kamu! Ya, Kamu yang selalu ingin terlihat baik. Bukankah sebenarnya hatimu sedang tersakiti? Lalu kenapa kamu masih berbaik hati kepada mereka yang sudah menyakitimu? Apakah kamu takut kehilangan seorang teman yang telah menyakitimu?"
"Bukankah itu hal lumrah bagi setiap manusia untuk berbuat baik? Ya benar. Baru  saja temanku mengkhianati aku. Tapi aku tidak mau berbuat jahat kepadanya karena dia adalah temanku"
"Lalu,apakah teman yang menyakitimu menganggapmu teman?kalau iya, kenapa dia menyakitimu? Kamu benar-benar menyedihkan dan sangat pengecut"

"Dan hey,kamu ! Kenapa kamu diam meringkuk seperti itu? Seperti orang yang telah lama berada dalam pesakitan. Auramu terasa gelap. Tidak akan ada yang mau mendekatimu jika kamu seperti ini"
"Aku memang dalam kesakitan. Aku terjebak dalam diriku sendiri. Aku tidak ingin terlihat menyedihkan di hadapan orang lain. Aku tidak ingin mendapatkan belas kasihan dari orang lain. Tetapi aku selalu sakit seorang diri"
"Kenapa kamu menyembunyikan semua perasaanmu. Kenapa kamu tidak ingin orang lain melihatmu dalam keadaan terpuruk? Bukankah kamu terlalu naif?"

"Lalu, Kamu ini siapa? Kenapa kamu bertanya tentang kami? Kamu berasal darimana?"

"Aku adalah kalian. Aku merupakan cerminan dari kalian. Aku tergabung dari banyak kalian. Akupun sedang kebingungan, siapakah diantara kalian yang sebenarnya adalah aku? Aku sendiri terjerembab dalam situasi yang rumit. Aku ingin lepas dari semua ini. Tapi aku takut. takut akan kehidupan baru yang harus aku hadapi"

No comments:

Post a Comment